Minggu, 01 Mei 2011

Berakhirnya Kisruh PSSI

Era baru sepakbola Indonesia ditandai lahirnya Komite Normalisasi (KN) PSSI yang diketuai Agum Gumelar. KN diharapkan bisa mengakhiri kisruh PSSI dengan melupakan masa lalu yang penuh kepahitan, tanpa ada kubu-kubuan, kecuali semangat rekonsiliasi. Agum dianggap pantas sebagai solusi kisruh sepakbola nasional. FIFA selaku pemilik otoritas sepakbola tertinggi dunia pun percaya kepada mantan Ketua Umum PSSI itu. Komite Darurat FIFA melalui Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass pada 4/4/2011 memberikan kepercayaan dan tanggung jawab sebagai ketua KN kepada Agum.

Selama ini, Agum mengaku tidak ada pembicaraan penunjukkannya dirinya menjadi ketua KN. FIFA melalui surat elektronik yang mereka kirimkan kepada berbagai media mengungkapkan, Agum merupakan mantan ketua umum dan Ketua Kehormatan PSSI sehingga memiliki kapabilitas yang tinggi untuk memimpin KN. “Saya menerima permintaan Regenass sebagai kehormatan, ini demi sepakbola nasional,” kata Agum Gumelar. FIFA juga sudah mengirimkan surat untuk mengakhiri kisruh sepakbola nasional yang ditanda tangani Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.

Surat FIFA meminta Komite Normalisasi PSSI mempunyai tiga misi; pertama, menggelar kongres pemilihan berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21/5/2011, kedua, menggontrol Liga Primer Indonesia (LPI) di bawah PSSI (dilebur dengan kompetisi milik PSSI-red), atau menghentikan secepatnya, ketiga, menjalankan tugas sehari-hari PSSI dalam semangat rekonsiliasi demi kebaikan sepakbola Indonesia.

KN yang diketua Agum Gumelar memiliki enam anggota yang semuanya tidak boleh menjadi pengurus PSSI. Mereka; Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), Sukawi Sutarip (Ketua Pengprov PSSI Jawa Tengah), Siti Nurzanah (Arema Indonesia), Hadi Rudiatmo (Persis Solo), Samsul Ashar (Perssik Kediri), Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten), dan Dityo Pramono (PSPS Pekanbaru). Komite akan mengendalikan aktivitasnya dari sekretariat PSSI Senayan di pintu X-XI mulai Rabu 6/4/2011.

Menanggapi hal itu, Nugraha Besoes, Sekjen PSSI yang tidak diakui pemerintah, mengatakan, harus ada proses peralihan antara sekjen PSSI dengan KN. Menurut dia, KN tidak boleh main serobot. KN nantinya akan mengambil alih tugas-tugas Eksekutif Komite PSSI untuk menggelar kongres PSSI sebelum 21/5/2011 nanti.

Ketua Komite Pemilihan (KP), Harbiansyah yang terpilih melalui kongres PSSI Pekanbaru, 26 Maret lalu, mengatakan, dengan keputusan FIFA tersebut pihaknya akan mengadakan konsultasi dengan KONI/KOI. Pada dasarnya, kata dia, KP akan bubar dengan keputusan FIFA itu, karena sejak awal KP juga menunggu keputusan FIFA.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentari walau dengan sedikit kata. Jika ingin menambahkan icon smiley, ketik karakter seperti yang tertera di samping kanan icon yang mewakili perasaan anda.

Artikel Popular

Arsip

detikcom

Peringkat Alexa